TURBO merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh CIMSA SCOPH UKDW untuk memperingati “World No Tobbaco Day” yang jatuh setiap tanggal 31 Mei. Kegiatan ini dilaksanakan karena jumlah perokok yang semakin banyak di Indonesia; bahkan Indonesia menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok yang sangat tinggi. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat Indonesia menjadi lebih sadar akan bahaya merokok. Maka dari itu, SCOPH CIMSA UKDW melakukan social experiment serta edukasi bagi para perokok dengan cara meminta perokok untuk menukarkan 3 batang rokoknya dengan 2 jenis buah.
Sebelum melaksanakan kegiatan social experiment, SCOPH CIMSA UKDW melaksanakan capacity building atau semacam training sehingga nantinya dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya rokok. Capacity Building ini dilakukan pada hari Rabu (19/6) di ruang Eudia 3.1 dengan pembicara dr. Yoseph Leonardo Samosra, MPH. Dalam Capacity Building ini diberikan materi terkait banyaknya perokok di Indonesia, bahaya rokok, dampak rokok bagi orang sekitar, cara mengurangi jumlah perokok, cara membujuk perokok untuk berhenti merokok. Capacity Building ini diawali dan ditutup oleh pretest dan postest untuk mengetahui pengatahuan peserta sebelum dan sesudah training diberikan.
Kegiatan social experiment dilaksanakan pada hari Sabtu (22/6) pukul 18.00 di kawasan Titik Nol Yogyakarta. Dalam kegiatan ini SCOPH CIMSA UKDW meminta ijin kepada target (perokok) karena mengganggu waktunya, kemudian mereka memperkenalkan diri dan mulai menanyakan pertanyaan seputar rokok dan efeknya. Dari pertanyaan yang diajukan diketahui bahwa umur perokok beragam mulai dari anak muda hingga orang tua, sebagian besar perokok juga sudah mengetahui bahwa rokok berbahaya tapi tidak mengetahui bahwa rokok juga bisa memberi dampak bagi orang disekitarnya. Setelah mengajukan pertanyaan social experiment dilanjutkan dengan pemberian edukasi terkait hal-hal berbahaya rokok yang belum diketahui oleh perokok, kemudian dilanjutkan dengan penukaran rokok dengan buah.
Reaksi masyarakat yang sebenarnya mulai terlihat ketika diminta untuk menukarkan rokoknya dengan buah. Ada yang langsung mau untuk menukarkan rokoknya, ada yang bercerita dahulu bahwa rokok yang digunakan adalah rokok herbal, ada juga yang sudah berniat ingin berhenti merokok pada hari itu karena alasan pacarnya, ada juga yang menolak mentah-mentah. Namun karena kegiatan ini tidak bersifat memaksa jadi bagi perokok yang tidak menukarkan rokok hanya diajak foto saja dan tidak dipaksa untuk memberikan rokoknya. Namun, secara keseluruhan ada sepuluh target (perokok) yang mau untuk menukarkan rokoknya dengan buah. Hal ini sudah sesuai dengan target SCOPH CIMSA UKDW. Semoga kegiatan “World No Tobacco Day” ini dapat dilaksanakan setiap tahun dan didukung oleh pemerintah secara terus menerus supaya kedepannya jumlah perokok di Indonesia semakin berkurang.