Sumber foto: Warta Jogja
Sumber foto: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Dosen Program Studi Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Kristian Oentoro, S.Ds., M.Ds, dikukuhkan menjadi anggota Unsur Penentu Kebijakan Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) periode 2020-2024 di Grha Pandawa, Balaikota Yogyakarta pada hari Rabu, 10 Juni 2020. Berdasarkan Keputusan Walikota Yogyakarta No. 336 Tahun 2020, BP2KY periode 2020-2024 ditetapkan dengan melibatkan berbagai unsur penentu kebijakan antara lain akademisi, asosiasi pengusaha, asosiasi profesi, hingga praktisi yang bergerak dalam bidang pariwisata di Kota Yogyakarta. Kristian Oentoro, S.Ds., M.Ds yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) Desain Produk UKDW ini mewakili unsur akademisi. Kepengurusan BP2KY periode 2020-2024 dikukuhkan langsung oleh Walikota Yogyakarta, Drs. H. Haryadi Suyuti.
Menurut Walikota Yogyakarta, BP2KY merupakan mitra pemerintah dalam mendukung percepatan pengembangan pariwisata di Kota Yogyakarta melalui berbagai kegiatan promosi obyek wisata. Sementara itu, Aldi Fadhlil Diyanto sebagai Ketua BP2KY berpendapat bahwa masyarakat khususnya para pelaku usaha di sektor pariwisata Kota Yogyakarta saat ini perlu memahami dan mengutamakan protokol kesehatan ketika memasuki era new normal. Kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan ini memiliki dampak penting dalam memulihkan kondisi perekonomian terutama di bidang pariwisata. “Peran akademisi dalam pengembangan pariwisata juga sangat dibutuhkan dalam melakukan berbagai riset inovatif dan aplikatif sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di sektor pariwisata,” ungkapnya.
Kristian Oentoro selaku anggota BP2KY mengajak para akademisi untuk berkontribusi melalui riset dan pemberdayaan masyarakat di Kota Yogyakarta, khususnya dalam sektor pariwisata beserta industri pendukungnya. “Pariwisata merupakan salah satu aspek penting bagi masyarakat Kota Yogyakarta sehingga dibutuhkan kolaborasi yang baik dari berbagai unsur untuk mengembangkan branding dan promosi pariwisata Kota Yogyakarta, khususnya saat dan paska pandemi COVID-19,” pungkasnya. (FAD/Oentoro)