Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), Pusat Studi dan Layanan Gerontologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (FK UKDW) menyelenggarakan kegiatan talkshow dengan tema “Lansia Aktif, Lansia Tangguh” secara daring melalui Zoom Meeting dan live streaming YouTube FK UKDW. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 2022 pukul 10.00-12.00 WIB dengan moderator dr. Lise Insani Gulo serta Drs. Sulistyo, SH, CN, M.Si (Ketua II Komisi Daerah Lanjut Usia Daerah Istimewa Yogyakarta (Komda Lansia DIY) periode 2022-2026), Prof. dr. Jonathan W. Siagian, Sp.PA (Dosen FK UKDW), dan dr. Slamet Sunarno Hardjosuwarno, MPH (Dosen FK UKDW) selaku narasumber. Talkshow ini diselenggarakan dengan harapan hak-hak lansia semakin terpenuhi dengan baik, lansia tetap mendukung generasi dibawahnya untuk tetap aktif dan produktif), serta dapat tercapainya kolaborasi berbagai sektor dalam mewujudkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi kawasan ramah lansia.

Menurut Prof. Siagian, ada banyak perubahan yang muncul ketika seseorang memasuki usia lanjut. Kondisi fisik sudah pasti akan menurun. Kemudian secara psikologis juga akan mengalami perubahan. Terkadang, kelompok lansia merasa disendirikan oleh lingkungan. Dari segi spiritualitas, kondisi fisik dan psikologis yang berubah membuat para lansia merasa lebih dekat kepada Tuhan. Prof. Siagian juga mengajak berbagai pihak untuk bisa bergandengan tangan dalam melakukan suatu kegiatan untuk para lansia. “Di DIY sendiri, Yogyakarta adalah kota dengan populasi lansia tertinggi, maka marilah kita bersama-sama memperhatikan kehidupan lansia. Percayalah juga bahwa kita, para lansia, masih bias produktif dan bukan beban generasi muda. Pesan saya untuk lansia di seluruh Indonesia, jadilah lansia yang tangguh, sehat dan produktif. Lansia bisa!” ujarnya.

Melengkapi paparan yang disampaikan Prof. Siagian, dr. Slamet menekankan pada pentingnya kesatuan kekuatan fisik, emosi, dan spiritual dalam hidup. “Proses kehidupan seseorang akan mengalami masa penyusutan. Manusia adalah utuh, jadi kekuatan fisik, emosi dan spiritual harus menjadi satu. Menjadi lansia yang aktif dan tangguh adalah pilihan untuk menyatu dalam kehidupan manusia, sehingga dengan demikian, para lansia hidup dalam damai sejahtera sebagai lansia,” tegasnya.

Lansia harus mampu beradaptasi dengan lingkungan. Penerimaan diri akan segala perubahan yang terjadi penting untuk dimiliki para lansia. Lansia diharapkan tidak memaksakan diri terhadap aktivitas yang berat. Bukan untuk berdiam diri, lansia harus mampu untuk tetap beraktivitas dan mengolah fisik secara baik dan teratur. 

Menghadapi permasalahan kesejahteraan lansia di Indonesia, penting untuk adanya penyediaan kawasan ramah lansia yang diatur bersama antar pihak terkait. Di Yogyakarta sendiri, terdapat Peraturan Daerah (Perda) untuk menyiapkan kawasan ramah lansia dengan fasilitas pendukung yang memadai. Sedangkan, di bidang medis, pelayanan untuk lansia dirasa sudah cukup memuaskan. Lansia telah menerima hak dari negara untuk mendapatkan perawatan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat, BPJS, dan fasilitas lain. 

Drs. Sulistyo menambahkan, untuk saat ini, sesuai data yang dimiliki Komda Lansia DIY, terdapat sekitar 32.000 lansia di DIY yang terlantar secara ekonomi. Drs. Sulistyo menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk menghadapi kondisi tersebut. “Pendataan ulang terkait lansia terlantar, baik secara ekonomi maupun sosial perlu dilakukan oleh Dinas Sosial DIY. Kolaborasi penting dilakukan untuk mewujudkan DIY yang ramah lansia. Mari kita junjung motto untuk berbuat baik kepada lansia yang telah membesarkan kita. Penghargaan tertinggi bagi para lansia adalah saat mereka bisa mendapatkan haknya sebagai lansia,” ujar Drs. Sulistyo.

Narasumber senantiasa mengajak seluruh pihak untuk bersama memberikan layanan yang terbaik kepada lansia. Lansia tangguh dan aktif adalah bukti bahwa lansia harus mendapatkan layanan yang prima oleh keluarga, masyarakat dan berbagai pihak untuk menjadi versi terbaik dirinya. Melalui kegiatan ini, Pusat Studi dan Layanan Gerontologi FK UKDW dan Komda Lansia DIY percaya bahwa dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, DIY sebagai “Kawasan Ramah Lansia” pasti dapat terwujud. [ad]

Pin It on Pinterest

Share This