Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta telah resmi mengakhiri kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Daring tahun 2020 yang telah dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2020. Acara penutupan KKN ini dilakukan melalui media daring Zoom. Dr.-Ing Wiyatiningsih, ST MT selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Kristen Duta Wacana (LPPM UKDW) Yogyakarta sebagai pelaksana KKN menyampaikan bahwa jumlah peserta KKN tahun ini adalah 618 peserta dengan 24 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). 

Mahasiswa peserta KKN dibagi menjadi 96 Kelompok, untuk pemilihan tipe KKN sebanyak 35 kelompok memilih kategori Pemberdayaan Masyarakat, 22 kelompok Kewirausahan, 15 kelompok Karya Inovasi, dan 24 kelompok Penerapan Teknologi. “Dalam penilaian program, kami melibatkan tujuh reviewer eksternal. Reviewer eksternal bertujuan untuk mewakili mitra KKN memberikan penilaian program supaya lebih obyektif”, tambah Wiyatiningsih. 

Panewu Kepanewon Sentolo, Raden Sigit Purnomo mengatakan, “Di awal pelaksanaan kami ragu, dengan KKN daring ini nanti komunikasi dan tindak lanjut dengan warga bagaimana, tetapi ternyata sesekali waktu dapat datang ke lapangan, walaupun dengan protokol kesehatan terbatas, dan akhirnya KKN ini bisa terlaksana dengan baik dan program yang bagus“. Raden Sigit juga memberikan apresiasi terhadap UKDW yang telah melaksanakan KKN di Kapanewon Sentolo dengan lancar dan mengaku siap menerima KKN lagi dari UKDW di tahun depan. 

Selain di Sentolo, mitra KKN yang lain adalah Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta, dimana peserta KKN ditempatkan di enam kecamatan dan sepuluh kelurahan. Ketua DPMPPA Ir. Edy Muhammad, memberikan apresiasi terhadap UKDW karena tema yang di usung sejalan dengan program DPMPAA dalam masa pandemi ini. “Program KKN dari UKDW ini sejalan dengan gerakan Gandeng-gendong yang melibatkan 5K, yaitu Kota, Korporasi, Kampus, Kampung dan Komunitas. Peran kampus dan komunitas memberikan penerapan teknologi IT dan bagaimana mengembangakan UMKM, Urban Farming, Pelestarian Lingkungan, menggerakan Relawan Mengajar, dan lain-lain”, ujar Edy Muhammad.

Pengalaman yang dirasakan dari DPL kali ini juga sedikit berbeda dari dari KKN offline seperti biasa. Dra Umi Murtini M. Si sebagai DPL mengatakan, “KKN daring kali ini, kami lebih bekerja keras dan menyediakan waktu lebih banyak, karena kapan saja mahasiswa bisa konsultasi, tetapi hal ini sangat menyenangkan”. Umi Murtini juga menceritakan kendala yang dialami dalam pelaksanaan KKN daring adalah masalah koneksi internet di lokasi mitra maupun di tempat tinggal mahasiswa. Salah satu mahasiswa mengaku jika akan berkoordinasi dengan DPL atau rekan kelompok, maka harus pergi ke kota terlebih dahulu untuk mendapatkan koneksi internet. 

Contoh program yang dihasilkan dari KKN ini adalah Abon Lele Harumi dan Desinfektan Box. Abon Lele Harumi merupakan hasil pendampingan dari Kelompok 81 dengan Kelompok Ibu-ibu Harumi, Dusun Banggan, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Sedangkan untuk Desinfektan Box, kelompok 5 merancang inovasi alat pembersih uang menggunakan metode uap. Dalam masa pandemi seperti saat ini, uang menjadi salah satu media dalam penyebaran virus, maka dibutuhkan alat yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk membersihkan fisik dari uang. 

Dr. Charis Amarantini, M.Si. selaku Wakil Rektor 1 mewakili Rektor UKDW, menutup KKN Daring UKDW 2020, dengan menyampikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kelancaran kegiatan ini.  “Apresiasi setingginya terhadap mahassiwa yang telah berusaha beradapatasi dalam situasi pandemi Covid-19 ini hingga mampu berinvoasi dan berkreasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Melalui KKN ini ternyata sedikit banyak telah memberikan sumbangan untuk meningkatan perekonimian masyarakat”, ujar Charis Amarintini.  (LPPM/Penta)

Pin It on Pinterest

Share This