Yudha Adi Putra, mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mewakili Institut DIAN/Interfidei untuk mengikuti kegiatan Nasyiatul Aisyiyah (NA) dalam mengelola program Eco Bhinneka Muhammadiyah di Surakarta. Kegiatan itu berupa Training of Trainer (ToT) Eco Bhineka di Hotel The Sunan Solo pada tanggal 4-5 Maret 2023 yang lalu.

Yudha yang juga mewakili pemuda Kristen menyebutkan motivasi mengikuti ToT tersebut adalah mengembangkan diri, belajar keberagaman, dan ikut melestarikan lingkungan. Setelah mendapatkan rekomendasi dari Pdt. Elga J. Sarapung dari Institut DIAN/Interfidei, Yudha belajar bersama 20 orang lain dengan berbagai latar belakang. “Saya mengikuti kegiatan ini dengan sukacita dan penasaran. Untuk pertama kalinya, saya satu kamar dengan teman yang beragama Budha. Belum lagi, ketika diskusi saya juga mendengar bagaimana penyandang disabilitas diberikan kesempatan untuk berpendapat,” terangnya.

Yudha mengungkapkan ada dua urgensi yang dibahas dalam kegiatan tersebut, terkait kerukunan umat beragama dan persoalan lingkungan hidup. Bumi yang ditinggali oleh beragam pemeluk agama ini hanya satu sehingga memerlukan perawatan dan perlakuan yang melestarikan dimana peran kerukunan umat beragama dapat juga berdampak pada kelestarian lingkungan hidup. Keterlibatan dari berbagai latar belakang agama untuk melestarikan lingkungan bisa dimulai dengan langkah yang sederhana.

“Mengikuti forum keberagaman ini menjadi cara saya untuk belajar. Ada berbagai macam keberagaman dalam forum ini. ToT dapat membekali saya banyak hal. Ada pandangan dan diskusi tentang lingkungan hidup. Selain itu, pengalaman berjumpa dengan keberagaman menjadikan saya semakin belajar bahwa kita tinggal di bumi yang satu, tapi kita beragam. Saya merasa kegiatan seperti ini menarik. Jadi, ada pengalaman belajar secara langsung,” tutur Yudha.

Dalam mengikuti ToT tentu ada tuntutan yang harus dikuasai sebagai fasilitator. “Menjadi trainer tentunya memiliki motivasi yang kuat. Dalam proses belajar, ada kesempatan untuk peka terhadap hal sederhana. Jadi, pengalaman untuk melihat di sekitar itu perlu dilakukan. Persoalan menjadi fasilitator adalah kemauan dan kerendahan hati untuk belajar. Selanjutnya, belajar modul Eco Bhineka juga menjadi kesempatan untuk semakin kritis terhadap isu-isu yang memiliki urgensi terhadap hidup bersama,” imbuhnya. 

“Harapan dari  penyelenggaraan TOT ini yaitu kita ingin belajar bersama maksud dan tujuan Eco Bhinneka dalam isu kerukunan umat beragama dan pelestarian lingkungan yang akan disampaikan ke masyarakat atau komunitas yang akan kita dampingi,” ungkap Windarti selaku Regional Manager Eco Bhinneka. Sehingga, setelah mengikuti ToT, peserta dapat kembali ke komunitas dan masyarakat masing-masing untuk terus belajar. (YAP)

Berlangganan Newsletter Kami

Bergabunglah dengan milis kami untuk menerima kabar terbaru dan update dari tim kami.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Share This