Universitas Kristen Duta Wacana (FAD UKDW) Yogyakarta mengutus delapan mahasiswa untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan dan Bela Negara bagi mahasiswa perguruan tinggi di Yogyakarta. Kegiatan yang diadakan pada tanggal 26-27 Mei 2023 di Ksatrian Akademi Angkatan Udara (AAU) merupakan bentuk kerja sama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V DIY dan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan Wilayah (FORMIPAWA) DIY dengan AAU.

Adapun delapan mahasiswa UKDW yang mengikuti kegiatan tersebut adalah Filipus Pandito F.S. (Prodi Akuntansi), Portonatus P. Menanti (Prodi Akuntansi), Noviyanti Puspita Putri (Prodi Manajemen), Rr. Santarisma W (Prodi Manajemen), Berlian Anindya Margareta (Prodi Manajemen), Olivia Julfasinta (Prodi Informatika), Michelle Novanty Lestuny (Prodi Informatika), dan Muhammad Yusuf Litiloly (Prodi Arsitektur).

Dalam pelatihan tersebut, para mahasiswa mendapatkan materi mengenai kedisiplinan, literasi digital, baris berbaris, dan psikologi lapangan. Mayor Priyo Hadisusilo, S.H., M.H. selaku pemberi materi menyampaikan bahwa literasi digital penting untuk disampaikan kepada mahasiswa karena maraknya informasi berita bohong (hoax) yang beredar, ujaran kebencian, maupun propaganda yang arahnya negatif. Literasi digital dapat membuat mahasiswa menjadi cerdas dan bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama dalam media sosial.

Berlian Anindya menyebutkan peserta kegiatan ini diharapkan bisa menjadi panutan dan garda terdepan dalam menghadapi dampak negatif adanya akulturasi budaya yang melunturkan nilai-nilai luhur bangsa. Pelatihan bertujuan untuk memberikan bekal wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan kedisiplinan. Selain itu, juga menumbuhkan rasa kebersamaan, meningkatkan konsentrasi serta mengedepankan rasa tanggung jawab. Sebab, sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme.

“Banyak sekali pelajaran yang kami dapatkan, mulai dari disiplin waktu, mengerjakan sesuatu secara cepat dan tepat, serta kejujuran. Kalo misal salah ya mengaku salah, jika benar ya boleh membela diri. Menghargai waktu saat makan juga penting. Kebanyakan orang kaya tidak menghargai waktu makan, masih di sambi, bahkan kadang ada makanan yang terbuang. Di sini kami juga belajar menjalin kerja sama dengan orang baru,” ujar Berlian Anindya. (FP & BAM)

Pin It on Pinterest

Share This