Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta melangsungkan acara peresmian Ruang Doa Hindu pada Rabu, 26 Mei 2021 di area Kapel bawah kampus UKDW. Acara yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ini dihadiri oleh Pdt. Nani Minarni, S.Si., M.Hum. selaku Kepala Pusat Kerohanian Kampus (PKK) UKDW, staff PKK, perwakilan dari Biro Kerjasama dan Relasi Publik (Biro 4) UKDW, dan para anggota KMHD. Hadir pula pemimpin persembahyangan umat Hindu yang biasa disebut Pemangku untuk membantu melakukan prosesi persembahyangan dalam rangka meresmikan Ruang Doa Hindu ini.
Dalam sambutannya, Pdt. Nani Minarni, S.Si., M.Hum. menyampaikan bahwa peresmian Ruang Doa Hindu ini merupakan wujud nyata dari toleransi dan salah satu nilai-nilai kedutawacanaan yaitu menaati Allah (Obedience to God). Sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan, sudah semestinya kita mendekatkan diri dan taat kepada Tuhan, bertanggung jawab, dan selalu berjalan di jalan Tuhan. Dalam keseharian, nilai ketaatan ini harus senantiasa bersinergi dengan 3 (tiga) nilai-nilai kedutawacanaan lainnya, yaitu melangkah dalam integritas (Walking in Integrity), melakukan yang terbaik (Striving for Excellence), dan melayani dunia (Service to the World). Setelah memberikan sambutan, Pdt. Nani Minarni, S.Si., M.Hum. melakukan pemotongan pita yang secara simbolis menandai peresmian dan penggunaan Ruang Doa Hindu UKDW.
Ketua KMHD UKDW periode 2021/2022, Gede Agung Ari Laksmana Putra menyampaikan bahwa butuh proses yang panjang untuk mewujudkan Ruang Doa ini. Diskusi dengan PKK telah dilakukan sejak periode kepengurusan yang lalu. “Awalnya kami hanya memberikan tempat untuk menaruh sesajen (Plangkiran) di ruang sekretariat KMHD di Ruang Filia. Selain penempatan Plangkiran yang tidak sesuai, kami juga mengamati jarangnya anggota KMHD mengunjungi ruang sekretariat atau mereka lebih memilih untuk sembahyang di kos saja atau lebih baik langsung ke pura. Maka dari itu kami cenderung jarang melakukan kegiatan persembahyangan bersama,” tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, sebagai tindak lanjut, PKK menyediakan sebuah ruangan yang ditata sedemikian rupa sehingga layak dijadikan ruang doa. Pemilihan ruang doa ini didasarkan pada hasil pembicaraan antara PKK dan pengurus KMHD dengan Drs. I Nyoman Warta, M.Hum. selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Klaten dan Ketua Pengurus Harian Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Daerah Istimewa Yogyakarta. Walaupun sempat mundur dari jadwal semula dikarenakan situasi pandemi, pada akhirnya Ruang Doa Hindu diresmikan penggunaannya bertepatan dengan perayaan Hari Raya Waisak dan Bulan Purnama.
Untuk penataan ruangan, gambar Dewi Saraswati dipasang di atas plangkiran. Tradisi Hindu mengenal figur Dewi Saraswati sebagai dewi yang menurunkan ilmu pengetahuan kepada manusia agar berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Pemasangan gambar Dewi Saraswati ini menjadi simbol Dewi Saraswati sebagai penjaga institusi pendidikan dan sekaligus menjadi pengingat bagi sivitas akademika UKDW untuk selalu melakukan persembahyangan dan doa dalam keseharian.
Peresmian Ruang Doa Hindu ini mendapat respon yang sangat baik dari mahasiswa. “Kami sebagai anggota KMHD UKDW merasa sangat senang dan berterima kasih kepada pihak kampus, khususnya PKK karena telah menyediakan fasilitas bagi mahasiswa Hindu untuk melangsungkan persembahyangan atau doa. Persembahyangan tidak dapat dipisahkan dari keseharian kami sebagai umat Hindu. Oleh karena itu fasilitas ruang doa ini akan semakin mendorong kami bersemangat menemukan makna iman kepada Tuhan dalam keseharian kami sebagai mahasiswa UKDW. Saya juga berharap kedepannya teman-teman KMHD dapat memanfaatkan fasilitas yang telah diberikan dengan sebaik mungkin dan selalu menjaga apa yang ada di dalamnya. Menjaga kebersihan dan kesucian Ruang Doa ini dengan penuh rasa kasih sayang dan tulus ikhlas,” ujar salah satu anggota KMHD, Ni Wayan Maitri Puspadi Trismalinda. (KMHD/Ni Wayan Maitri)