Pada 19 Mei 2023 yang lalu, Unit Kegiatan Kebudayaan Ikatan Mahasiswa Tionghoa (UKKb IMT) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta telah sukses menyelenggarakan program kerja perdananya setelah resmi dibentuk. Program kerja tersebut yakni Talkshow Kebudayaan dengan tema “Cultural’s Talk: Kehidupan Kebudayaan Tionghoa di Indonesia Masa Kini”. 

Talkshow ini diselenggarakan dengan tujuan mengenalkan asal usul dan pilar-pilar dari Kebudayaan Tionghoa di Indonesia yang masih ada hingga saat ini, dengan sasaran mahasiswa UKDW serta masyarakat umum. Talkshow ini dihadiri oleh mahasiswa UKDW baik dari etnis Tionghoa maupun non-Tionghoa, perwakilan-perwakilan dari 14 Paguyuban Tionghoa di Yogyakarta, Koko Cici Yogyakarta, Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC), Hoo Hap Hwee Yogyakarta, dan beberapa masyarakat umum. Pembicara dalam talkshow ini adalah Lao Shi Ardian Cangianto, seorang pengamat budaya dan filosofi Tionghoa di Indonesia. Melalui presentasinya, Lao Shi Ardian memaparkan beberapa pilar-pilar penting dari Kebudayaan Tionghoa yang ada hingga saat ini.

Adapun talkshow ini dimeriahkan oleh persembahan tarian Barongsai oleh Hoo Hap Hwee Yogyakarta dan diisi Mini Workshop membuat Hong Bao Hua (lampion bunga dari angpao) oleh para pengurus internal IMT UKDW. Dalam sambutannya, Dr. Parmonangan Manurung, S.T., M.T., IAI. selaku Wakil Rektor III UKDW Yogyakarta berharap IMT memberikan kontribusi yang positif dan warna  dalam kebudayaan yang beragam ini serta mampu menjadi generator bagi anak muda untuk mencintai budaya dan menghidupi budaya yang diwarisi. 

IMT UKDW adalah salah satu Unit Kegiatan Kebudayaan di lingkungan UKDW Yogyakarta, yang baru saja diresmikan pada 25 Februari 2023. Latar belakang pendirian IMT sendiri digagas oleh seorang mahasiswi yang bernama Gloria Stevalen, yang sekaligus menjadi Ketua IMT 2023-2024, yang memiliki kerinduan untuk mempunyai sebuah “rumah” di lingkungan UKDW, serta memiliki wadah bagi saudara-saudara Tionghoa di UKDW untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Tionghoa. 

Dalam proses perjalanannya, IMT memiliki visi yaitu terwujudnya persaudaraan dan kebersamaan mahasiswa Tionghoa dalam suatu organisasi kemahasiswaan yang berlandaskan kebudayaan dan adat Tionghoa. Adapun misi-misi dari IMT adalah mempererat persaudaraan antar mahasiswa Tionghoa UKDW, terbentuknya kesatuan dan keakraban sesama mahasiswa Tionghoa, sebagai tempat mahasiswa Tionghoa di UKDW untuk menyalurkan minat dan bakatnya, serta memperkenalkan budaya Tionghoa kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika UKDW. 

Dalam proses pendiriannya, IMT tidak terlepas dari keinginan untuk selalu menghidupi nilai-nilai kedutawacanaan antara lain Obedience to God, Striving for Excellence, Walking in Integrity, dan Service to the World. Harapan dari IMT untuk UKDW, khususnya dalam hal pengembangan budaya Tionghoa di lingkungan UKDW adalah bagaimana UKDW dapat menjadi universitas yang mampu memfasilitasi dan mendukung selalu seluruh kegiatan pengembangan dan pelestarian kebudayaan Tionghoa oleh IMT, sehingga IMT dapat senantiasa melestarikan kebudayaan Tionghoa dengan nyaman dan aman.

Walaupun IMT didirikan sebagai wadah dan “rumah” bagi mahasiswa Tionghoa di UKDW, namun IMT selalu menjunjung tinggi sikap toleransi dan keterbukaan dengan membuka diri  bagi mahasiswa non-Tionghoa yang ingin bergabung, belajar, dan tertarik dengan kebudayaan Tionghoa. Harapannya, melalui program kerja perdana ini, kebudayaan Tionghoa dapat makin dikenal luas oleh mahasiswa UKDW dan masyarakat luas, dan juga IMT diharapkan dapat membawa dan membanggakan almamater UKDW ke lingkungan external, khususnya di kota Yogyakarta. (gs)

Pin It on Pinterest

Share This