Era revolusi industri 4.0 memiliki peluang dan tantangan tersendiri dalam penerapannya di Indonesia. Teknologi informasi menjadi poin yang mendominasi. Tidak hanya dalam proses produksi tetapi tentang bagaimana masyarakat menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi sehingga dapat memberikan kontribusi dalam proses produksi tersebut.
Kolaborasi antara pemerintah, industri, institusi pendidikan, dan masyarakat menjadi penting agar Indonesia mampu bersaing dan bertahan di era ini. Hal inilah yang mendasari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengadakan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D). PHP2D merupakan sebuah program yang mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk menumbuhkan rasa peduli dan kontribusi kepada masyarakat di desa, serta membantu desa untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada menjadi sebuah kegiatan nyata yang bermanfaat dan berkelanjutan. “Terwujudnya Mahasiswa Berdaya Saing Melalui Kolaborasi Dalam Pengembangan Masyarakat Desa di Era Industri 4.0” dipilih sebagai tema PHP2D tahun ini.
Di tengah pandemi COVID-19, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) ikut berpartisipasi dalam PHP2D ini dengan mengajukan dua proposal. Proposal pertama diajukan oleh Tim Konservasi Ekowisata (GAPPALA UKDW). Proposal kedua dari Kelompok Studi Pembinaan dan Pemberdayaan Desa dengan Ester Nurhana Kusumawati sebagai ketua kelompok dan Drs. Djoko Rahardjo, M. Kes selaku dosen pembimbing. Kedua kelompok ini dibina oleh Winta Adhitia Guspara, S.T, M.Sn. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni, Dan Pengembangan Karir (Biro III).
Setelah proses seleksi yang dilakukan sejak tanggal 11 Juli sampai 4 Agustus 2020, Kemendikbud mengumumkan 253 proposal yang berhasil lolos seleksi. Proposal yang diajukan oleh Kelompok Studi Pembinaan dan Pemberdayaan Desa UKDW, dengan judul “Peningkatan Produktivitas dan Keberlanjutan Kampung Sayur Bausasran Menuju Kampung Mandiri Pangan Berbasis Urban Farming pada Masa dan Pasca Pandemi” menjadi salah satu proposal yang lolos dan berhak menerima hibah.
“Program ini akan dilaksanakan sejak 14 Agustus 2020 dan rencananya akan berakhir pada bulan November 2020. Melalui program ini, kami ingin warga kampung sayur Bausasran, terutama yang berada di RW 9 sampai RW 12 dapat mengembangkan dan meningkatkan produktivitas pertaniannya. Kami berharap kesejahteraan warga menjadi lebih baik,” ujar Ester.
Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku saat ini, beberapa kegiatan seperti pelatihan, pembuatan mini kios untuk pemasaran, lokakarya, dan penyerahan serta implementasi masterplan ekowisata akan dilakukan secara luring dan daring. Aktivitas yang memang harus dilakukan di lapangan, akan dibagi ke dalam beberapa pertemuan dengan melibatkan sedikit orang dalam kelompok kecil.
“Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan memberikan perubahan bagi masyarakat. Nantinya, keberhasilan program akan kami ukur dengan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan bertani warga Kampung Bausasran, terbentuknya kelompok pemuda tani, adanya perencanaan produksi oleh kelompok tani, meningkatnya jumlah produksi pertanian, terbukanya peluang kerja baru sebagai petani, dan terus terjalinnya kemitraan antara UKDW sebagai perguruan tinggi dengan Bausasran sebagai desa binaan. Kami juga menginginkan adanya diskusi para pimpinan perguruan tinggi tentang rencana konversi mata kuliah menjadi beberapa kegiatan pengabdian masyarakat sebagai implementasi program Kampus Merdeka,” tambah Ester. [Abigail N.P.H].