Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Informatics Anniversary Awards (IAA), yaitu ulang tahun Program Studi (Prodi) Informatika Universitas Kristen Duta Wacana yang ke-34, Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) menyelenggarakan Webinar Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (KNASTIK) pada hari Sabtu, 3 Oktober 2020. Webinar ini dilaksanakan melalui platform Zoom mengangkat tema “Game dan AI” serta diikuti oleh 146 peserta yang terdiri dari mahasiswa, siswa, maupun dosen. 

Mengikuti perkembangan teknologi merupakan hal yang penting bagi para penerus bangsa, khususnya calon developer untuk bisa melahirkan berbagai inovasi. Tak bisa dipungkiri bahwa teknologi telah mengalami perkembangan yang pesat, termasuk dalam dunia game dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai bidang untuk membantu kehidupan masyarakat. Dilatarbelakangi oleh tingginya pangsa pasar game di Indonesia dan di dunia serta pentingnya peran AI dalam pembuatan game, maka Game dan AI dipilih menjadi topik dalam webinar ini. Sejalan dengan visi dan misi HMTI untuk mengembangkan potensi mahasiswa dalam bidang akademik, webinar ini bertujuan untuk menambah wawasan para mahasiswa dan menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin bergelut di bidang pembuatan game.

Webinar ini dibuka oleh Restyandito, S.Kom, MSIS., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknologi Informasi, dan menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Yogi Udjaja, S.kom., M.TI. selaku Subject Content Coordinator Game Art and Design Game Application and Technology Universitas Bina Nusantara dan Dr. Phil Lucia Dwi Krisnawati. yang merupakan dosen di Prodi Informatika UKDW.

Sesi pertama oleh Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati. memaparkan tentang sejarah dan perkembangan AI hingga machine learning dan deep learning. Sesi ini diawali dengan pemutaran cuplikan film 2001: A Space Odyssey dan I, Robot. Kedua film science fiction tersebut memiliki tema yang sama, yaitu tentang AI yang ingin mengambil alih kontrol dari manusia. Dari penggambaran AI di dua film tersebut, mahasiswa diajak untuk mengenal lebih dalam tentang AI. Sebagai simulasi dari kecerdasan manusia, AI bertujuan mengajari mesin agar bisa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah, bertindak secara rasional, dan berperilaku seperti manusia. Adapun prinsip utama dari AI mencakup penalaran, pengetahuan, perencanaan, belajar, dan berkomunikasi. Selain itu diperlukan juga persepsi dan kemampuan untuk memindahkan atau memanipulasi objek. 

Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati menjelaskan bahwa konsep AI sudah diperkenalkan sejak tahun 1950, yakni ketika Alan Turing melakukan tes kecerdasan pada mesin. Namun, istilah Artificial Intelligence sendiri baru dicetuskan pada tahun 1956 oleh John McCarthy. Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, beberapa program yang menerapkan konsep AI pun sudah ada, misalnya permainan catur sederhana. Sebelum tahun 1980, kecerdasan mesin hanya bersumber dari data, sehingga membuat program kurang efektif dan perlu diperbaharui secara terus-menerus. Melihat keterbatasan tersebut, maka mulai tahun 1980-an AI dikembangkan dengan memberikan efek belajar pada mesin, atau yang disebut dengan Machine Learning

Machine Learning diawali dengan algoritma-algoritma yang sangat sederhana dan banyak menggunakan teori statistik. Pada perkembangannya, algoritma yang digunakan pun menjadi lebih kompleks. Dalam kurun waktu 1980-2010, terkumpul data yang sangat banyak sehingga algoritma-algoritma pembelajaran mesin sudah tidak mencukupi lagi. Besarnya data mengakibatkan pemrosesan menjadi lambat, sehingga dibutuhkan pembelajaran baru yang disebut Deep Learning

Konsep Deep Learning muncul pada tahun 2010 dan mulai berkembang sekitar tahun 2012-2013. Setelah delapan tahun, Deep Learning pun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati menegaskan bahwa Deep Learning merupakan bagian dari Machine Learning dan Machine Learning merupakan bagian dari AI. Lebih lanjut ia memaparkan tentang berbagai subfield dari AI saat ini. 

Materi pada sesi pertama diakhiri diakhiri dengan penjelasan tentang tren AI ke depan, yaitu context and behaviour modelling. Pemodelan ini akan memprediksikan apa yang kita lakukan berdasarkan kebiasaan kita. Sebagai contoh, tanpa kita sadari, penggunaan hp bisa menjadi sumber data yang dapat mendeteksi kebiasaan kita, bahkan dapat dipakai untuk memprediksi karakteristik pengguna. 

Di sesi kedua, Yogi Udjaja, S.Kom., M.TI. memaparkan materi dengan topik Future of Immersive Technology. Diawali dengan video tentang visi dari teknologi pada tahun 2012 yang memproyeksikan teknologi di masa depan, Yogi menjelaskan bahwa sebagian dari teknologi tersebut sudah ada saat ini, misalnya Augmented Reality Game yang dapat menghadirkan efek virtual di dunia nyata. Contoh lainnya adalah Virtual Reality seperti pada Facebook Horizon yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke sistem dan berkomunikasi atau berinteraksi di dunia virtual. Perkembangan teknologi juga melahirkan konsep Society 5.0 yang mengutamakan kehidupan manusia untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. 

Yogi menjelaskan bahwa game merupakan salah satu bentuk dari entertainment technology yang interaktif. Di dalamnya terdapat elemen play, pretending, goal, dan rules yang membuat banyak orang senang bermain game. Untuk membuat game yang menarik, beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menimbulkan rasa penasaran (curiosity), suspense, surprise, dan flow (alur cerita). 

“Saat ini penelitian-penelitian mengarah pada Immersive Technology, di mana batasan antara dunia digital dan dunia nyata sudah tidak ada lagi,” ungkap Yogi. Salah satu konsep teknologi di masa depan yang dibahas adalah gamification, yaitu penggabungan elemen game pada sistem yang bukan game. Konsep ini diproyeksikan akan lebih banyak digunakan daripada hanya bermain game saja.

Sesi kedua webinar ditutup dengan satu quote dari Dennis Gabor, yang merupakan penemu holografi, “The future cannot be predicted, but futures can be invented.” [Jesselyn]

Berlangganan Newsletter Kami

Bergabunglah dengan milis kami untuk menerima kabar terbaru dan update dari tim kami.

You have Successfully Subscribed!

Pin It on Pinterest

Share This