Setiap tanggal 22 Maret, dirayakan secara global sebagai hari air sedunia, tujuan dari perayaan tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan inspirasi terhadap penyelesaian dalam mengatasi masalah air dan sanitasi. Setiap tahun, UN-Water mengusulkan sebuah tema untuk Hari Air Sedunia yang sesuai dengan tantangan saat ini atau masa depan, dan untuk tahun 2018 ini diangkat tema Nature for Water : Nature-based Solutions for Water. Dengan pertimbangan bahwa krisis air, menurunnya pasokan air bersih menjadi tantangan besar setiap kota dan negara di seluruh dunia, sehingga perlu langkah nyata untuk mencari solusi pemecahannya yang komprehensif dan berkelanjutan. Upaya perlindungan sumber air baku merupakan langkah kritis untuk memastikan keberlanjuatan suplai air bersih untuk masa depan. Oleh karena itu upaya perlindungan dan pemulihan infrastruktur sumberdaya air mendesak untuk segera dilakukan karena secara langsung akan meningkatkan  pasokan air. Banyak hal yang dapat dilakukan mulai dari secara masif melakukan konservasi sumber air baku, perlindungan hutan, reboisasi dan penggunaan tanaman penutup pada berbagai lahan pertanian dan perikanan, mencegah meningkatnya input nutrien dan sedimen dari daerah pertanian, perikanan dan pemukiman, restorasi sempadan sungai.  Solusi berbasis alam dapat memperbaiki ekosistem yang kritis, meningkatkan suplai dan kualitas air serta membangun masyarakat yang lebih sehat dan tangguh dalam menghadapi perubahan iklim.

Sebagai bentuk kepedulian, keprihatinan dan keinginan untuk berkontribusi pada pemecahan permasalahan krisis air di DIY, maka dalam perayaan hari air tahun 2018 ini Fakultas Bioteknologi UKDW menyelenggarakan kegiatan aksi bersih sungai dan konservasi sumber air di kawasan sungai Winongo dan workshop multistakeholder pengelolan air untuk mendorong tersusunnya  multistakeholder platform dan kelembagaan pengelolaan sumber daya air di lingkup DIY. Aksi bersih sungai dan konservasi mata air akan diselenggarakan pada tanggal 24 Maret di sungai winongo yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW, Mahasiswa Fakultas Geologi UGM dan masyarakat sekitar. Sementara untuk workshop multistakeholder akan diselenggarakan pada tanggal 2 April 2018 di Fakultas Bioteknologi UKDW dengan menghadirkan narasumber dan fasilitator antara lain  Kepala Balai PSDA, Dinas PUP-ESDM DIY, Ir. Bambang Sugiharto, MT Ketua Groundwater Working Group Fakultas Teknik Geologi UGM Dr. Heru Hendrayana, Fany Wedahudiutama dari Global Water Partership Southeast Asir serta Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes. Kedua program tersebut diselenggarakan secara kolaboratif dengan berbagai mitra seperti Badan Lingkungan Hidup DIY, Dinas Pekerjaan Umum DIY, Groundwater Working Group, Himpunan mahasiswa Geologi UGM, PT. Danone, Global Water Partership Southeast Asia dan kelompok masyarakat pengguna dan pengelola kawasan sungai seperti  Forum Komunitas Winongo Asri.

Melalui perayaan hari air sedunia, kita gunakan sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen semua pihak untuk  meningkatkan kepedulian dengan semakin menurunnya kuantitas dan kualitas air yang tersedia, meningkatkan kesadaran akan pentingnya efisiensi pemanfaatan air dan konservasi serta  upaya pelestarian dan  perlindungan sumber-sumber air. Keberlanjutan sumberdaya air dan pembangunan hanya dapat kita  jaga bila kitapun mampu menjaga keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya air melalui pengendalian pola hidup, perilaku hemat dan peduli serta menggalakan aksi konservasi air, meningkatkan kelentingan dan memulihkan kerusakan sumberdaya air di daerah aliran sungai (DAS). Selamat Hari Air Sedunia.

Pin It on Pinterest

Share This