Pusat Studi dan Pengembangan Perdamaian Universitas Kristen Duta Wacana (PSPP UKDW) Yogyakarta yang diwakili oleh Dra. Endah Setyowati, M.Si., M.A., Dosen Mata Kuliah Humaniora UKDW menjadi salah satu delegasi Kota Yogyakarta untuk hadir dalam acara Dialogue Cities Southeast Asia Conference. Konferensi ini diselenggarakan oleh The King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID) di Bangkok, Thailand beberapa waktu yang lalu.

Adapun peserta yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan perwakilan dari Kota Yogyakarta (Indonesia), Davao City (Filipina), Kuala Lumpur (Malaysia), Bangkok (Thailand), dan Singapura. Setiap kota yang terpilih memiliki atmosfer keragamanan agama dengan segala keunikan dan tantangan yang berbeda-beda. Terdapat sekitar 60 peserta yang terdiri atas praktisi dialog, peneliti kajian interdisiplin, pengambil kebijakan, pemimpin komunitas agama, tokoh pemuda, dan perempuan.       

Keikutsertaan PSPP UKDW dalam konferensi adalah tindak lanjut dari kunjungan KAICIID ke UKDW pada tahun 2022 dan bentuk dukungan jaringan kerja PSPP UKDW, khususnya alumni pelatihan PSPP pada saat aktif bekerja dalam pengembangan masyarakat untuk perdamaian di wilayah konflik termasuk yang menggunakan identitas agama pada masa-masa pasca konflik yang pecah di beberapa wilayah Indonesia (2000-2006). 

Konferensi ini menghasilkan 4 kelompok kerja (POKJA) yang akan mengembangkan kerangka kerja POKJA dan aksi konkret. POKJA itu terdiri atas (1) Riset dan Beasiswa, (2) Kebijakan; (3) Pemimpin Perempuan dalam Kegiatan lintas agama; dan (4) Peran pemuda dalam  dialog antaragama dan antarbudaya. 

Endah Setyowati menyebutkan PSPP UKDW menjadi anggota POKJA Pemuda yang menyepakati hasil diskusi POKJA dalam konferensi hari ketiga dengan membentuk focal point setiap kota dan membentuk kepanitiaan yang dipimpin oleh calon tuan rumah konferensi serupa pada tahun 2024 di Davao City. 

“Pelajaran yang dapat ditarik dari keikutsertaan dalam konferensi dialog antarkota di Asia Tenggara ini adalah menambah jaringan kerja internasional UKDW dengan organisasi-organisasi agama di Kawasan Asia Tenggara. Sedangkan peluang yang ditawarkan kepada organisasi para peserta untuk  meningkatkan jaringan dan menimba pengetahuan serta pengalaman dialog lintas iman dari berbagai negara adalah melalui Fellowship KAICIID Programme yang bersifat regional maupun global,” pungkasnya. (MKH/ES)

Pin It on Pinterest

Share This